Beranda Bandung Asli Inilah Bukti Tanda Tangan Dananya yang Tak Sesuai Kenyataannya

Inilah Bukti Tanda Tangan Dananya yang Tak Sesuai Kenyataannya

14020
3
Bukti tanda tangan seniman namun jumlah tidak sesuai yang diterima seniman/dokbhj

BANDUNGHIJI – Seniman Kota Bandung kecewa oleh sejumlah oknum atau adanya dugaan hal melibatkan makelar seni dan orang –orang dalam pejabat di Lingkungan Disbudpar Kota Bandung.

Hal ini terjadi menyusul paska para seniman yang ikut bersama Disbudpar Kota Bandung dalam program “Little Bandung Festival di Bangkok Thailand” tanggal 18-23 Maret 2016 lalu dimana hnrnya tidak transfaran dan sangat tidak terbuka.

Seniman itu  curhat data yang kami terima bahwa SPJ Uang Harian Perjalanan yang tercatat dalam anggaran sebesar Rp.13.152.435,00/perorang,

thai4Para seniman tari dan karawitan yang berjumlah 14 orang dan di dalamnya ada 2 kru hanya menerima  uang itu sebesar Rp 1 juta perorang plus uang makan salama tanggal 18-23 Maret 2016 yang besarnya sekitar Rp450rb. Jika dijumlah totalnya yang keterima oleh seniman perorangnya hanya Rp. 1.450.000,-. “Yang anehnya lagi ada 7 orang pejabat dari Budpar Kota Bandung yang ikut dan ke Thailand tidak ada kerjaan apa-apa  namun tidur di Hotel mewah yang berbeda dengan seniman yang hotel standar dalam sekamar dua orang,”kata sumber tadi.

thai2Masih kata sumber kami yang enggan disebut namanya. “Tentunya selain ada selisih dana yang tertera dalam anggaran dengan yang keterima seniman jumlahnya besar sekali. Namaknya program semacam ini sudah dijadikeun ajang wisata buat para pejabat di struktur Disbudpar Kota Bandung,”jelasnya.

thaiNamun kasus “Little Bandung Festival di Thailand” baru mencuat sekarang ini karena nampaknya seniman sudah kecewa berat dan akhirnya kasus ditumpahkan  ramai sejak seniman berkicau di media social Facebook dan juga group WA Forum seniman. Bahkan ada bukti tanda tangan dimana angka Rp.13.152.435,00/perorang, ini tidak diterima semuanya. Lantas kemana dana sisanya? Itulah Pertanyaan seniman tari dan karaitan saat ini. bersambung ……-SJ-

3 KOMENTAR

  1. Miris…kalo memang bener kayak gini sangat disayangkan. Bandung padahal punya potensi wisata yang luar biasa. Coba kalo di Bandung dulu lebih dimaksimalkan. Kok dikit2 mesti jalan-jalan mulu keluar sih? Bandung sendiri bisa jadi percontohan kayaknya bwt wisata negara lain, khususnya di ASEAN.

    Sekedar masukan juga. Keliatannya wisata di Bandung kayak autopilot. Liat aja webs dinas wisatanya masih kalah jauh dengan webs2 atau blog2 yang dikelola para militan penggerak wisata di masyarakat Bdg sendiri. Saya sbg yg biasa melancong ke Bdg, dapet informasinya dari webs/blog atau netizen2 di medsos2 yang rajin mempromosikan wisata.

    Tapi kalo liat webs/medsos dinas wisata Bandung sangat kurang banget tuh. Males update ya? Ato kurang suntikan dana? Bukankah Pak Ridwan Kamil sendiri rajin nginternet? Coba cek dong Pak kerja anak buahnya di dunia maya. Jaman sekarang info cepet nyebar di internet, apalagi tempat2 wisata di Bdg yang trending terus. Kok pemerintahnnya ketinggalan banget? Ramenya kalo lagi ada masalah aja kayak gini. Sayang banget tuh….

  2. Saya pernah alami sebagai musisi…. biar yg berwenang sajalah, klo bisa walkot handling masalah ini agar tidak terus menerus dan borok semakin menganga….

  3. Ketika kejadian nya bukan di Jakarta maka :
    – Parpol dan anggota DPR tidur semua.
    – Tukang koar-koar, tukang nyinyir, tukang kritik bisu tuli semua.
    – Tukang hasut, tukang fitnah, tukang adu domba insyaf semua.
    – Pembela rakyat kecil, tukang pasang badan, aktivis, pengacara, artis, dll amnesia semua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.