Setelah melalui perjalanan panjang dari Indonesia ke Portugal, kini anak angkat Cristiano Ronaldo, Martunis, benar-benar telah sampai di klub dimana sang mega bintang Real Madrid tersebut berasal, Sporting Lisbon. Martunis pun secara terhormat diperkenalkan dalam acara Gala Honorary Sporting, Rabu (01/7)
Sebelas tahun setelah selamat dari bencana tsunami Samudera Hindia, seorang pemuda telah menyadari mimpi-mimpinya dengan menandatangani untuk Sporting Lisbon.
Martunis, sekarang 17, telah menandatangani untuk klub masa Cristiano Ronaldo – pemain sepak bola yang terinspirasi oleh cerita anak muda, ia berhasil menyelamatkan hidupnya sendiri dengan hidup dari mie ia ditemukan didalam laut. di mana ia harus bertahan hidup di air genangan selama 21 hari.
Tapi dia kini telah merilis sebuah impian seumur hidup dengan menjadi pemain sepakbola profesional.
Dia telah menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan akademi terkenal di dunia di Sporting Lisbon, yang telah dipelihara bakat seperti Ronaldo dan Luis Figo.
Berbicara pada presentasinya, dia berkata: “Ini bagus untuk berada di sini, klub ini membuat mimpi saya tercapai mungkin saya sangat senang dengan kesempatan ini.
Presiden Sporting Bruno de Carvalho menambahkan: “Martunis akan bekerja di akademi Kami akan bekerja dengan dia juga dalam perkembangannya sebagai manusia dan sebagai manusia.
Cerita Martunis sangat inspiratif yang kisahnya diakui oleh Ronaldo, yang menanggapi foto-foto anak muda mengenakan kemeja Portugal pasca bencana.
Ketika bencana melanda, Martunis adalah bermain sepak bola di jalanan.
Pada saat itu, Ronaldo mengatakan: “Saya percaya bahwa banyak orang dewasa bahkan tidak akan mampu menghadapi apa yang telah ia lalui.
Tapi sekarang, setelah menghadiri sekolah secara teratur dan mengambil bagian dalam sepak bola mingguan keterampilan bentrokan di kota kelahirannya, Banda Aceh, ia telah pergi untuk mewujudkan mimpinya benar setelah bakatnya terlihat.
Berbicara kembali pada tahun 2008, ia berkata: “hobi favorit saya adalah bermain sepak bola saya tidak suka olahraga lainnya Ini menyenangkan Kakek saya adalah pesepakbola saya ingin menjadi pemain sepak bola ketika saya tumbuh dewasa.
Ayahnya Sarbini mengatakan: Aku biarkan dia bermain sepak bola di sore hari saya meminta dia untuk pergi ke sekolah, belajar membaca Alquran dan menghadiri kursus bahasa Inggris.
Aku ingin dia menjadi anak yang cerdas dengan masa depan yang cerah. Saya tidak ingin dia berakhir seperti saya yang tidak memiliki pendidikan yang layak. Saya berharap dia mendapat pekerjaan yang baik di masa depan.
Saya akan sangat bangga jika ia menikmati kehidupan yang baik atau menjadi pemain sepakbola profesional. -portalfia.com