BANDUNGHIJI – Kanker payudara merupakan penyakit yang menjadi momok bagi sebagian besar perempuan. Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri, kanker payudara berada pada posisi teratas penyakit kanker yang paling mematikan.
Oleh karena itu, upaya untuk mencegah penyebaran penyakit ini merupakan kebutuhan yang mendesak.
Baru-baru ini, seorang pemuda 18 tahun bernama Julian Rios Cantu, menemukan bra yang dirancang untuk mendeteksi gejala kanker payudara, sebuah temuan yang dia anggap bisa menyelamatkan hidup jutaan orang.
Dikutip dari telegraph.co.uk, Alat uji pemeriksaan otomatis ini, yang dikembangkan oleh Julian Rios Cantu, terdiri dari 200 sensor yang bisa menentukan dengan tepat di mana lokasi gejala kanker tersebut.
Dia terinspirasi untuk menciptakan alat tersebut setelah ibunya menderita penyakit kanker payudara, menyebabkan ibunya harus mengalami dua kali mastektomi (operasi pengangkatan payudara) setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakitnya.
Bra tersebut harus dipakai selama sejam dalam seminggu, sehingga hal itu tidak akan mengganggu kehidupan harian si pemakai. Setelah sensornya memetakan permukaan payudara hingga teksturnya, warna dan juga temperaturnya, bra ini kemudian memindahkan data ke komputer atau aplikasi ponsel pintar melalui Bluetooth, dimana hal itu diproses oleh jaringan saraf tiruan.
Seperti diketahui, sensor suhu mampu mendeteksi aliran darah, di mana sering dinyatakan bahwa darah bisa ‘memberi makan’ sel kanker.
Lebih dari 50.000 perempuan dinyatakan menderita kanker payudara di Inggris, dan satu dari delapan penderita mengalami gejala tersebut akan berkembang ke titik tertentu dalam hidupnya. Mendeteksi penyakit ini sedini mungkin merupakan hal penting, tetapi seringkali hanya mengandalkan uji pemeriksaan sendiri (breast self-exam).
Hal ini bisa jadi kabar gembira untuk para penderita, sebagai contoh di Meksiko, menjalani mammogram seringkali sangat sulit dan butuh waktu lama, dengan rata-rata hanya 9,5 mesin mammografi per sejuta penduduk, menurut OECD.
Perusahaan Rios Cantu sendiri, Higia Technologies, baru saja memenangkan hadiah Global Student Enterpreneurship Awards, yang memperoleh hadiah sebesar 20.000 dolar.
Perusahaan menyebutkan bahwa, hal ini untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan memperoleh metode eksplorasi mandiri untuk deteksi dini secara efektif pada penyakit kanker. |KBRN/TEL