Beranda Bandung Asli Andai Saya jadi Walikota Bandung*) (Bagian 5)

Andai Saya jadi Walikota Bandung*) (Bagian 5)

681
0

Andai Saya jadi Walikota Bandung*): (5)

OLEH IMAM WAHYUDI

Taman Lalu Lintas, Perlu Disentuh..

Di era kepemimpinan Ridwan Kamil, cukup banyak dilakukan penataan Kota Bandung. Utamanya mendandanni taman-taman di simpang jalan dan sudut kota bertajuk tematik. Taman tematik jadi “icon” baru kota ini dan sangat diminati warganya, pun khalayak ramai.

Ada satu taman lain, yang sejak usia kanak2 — sudah kita kenali. Adalah Taman Lalu Lintas (Traffic Garden) yang wajah depannya menghadap Jl. Belitung, boleh jadi salah satu tujuan rekreasi — setelah kebun binatang di Jl. Tamansari — pada masa lebih dr 40 tahun silam. Tapi, maaf, kondisi dan dayatariknya — relatif tak berubah — ya, gitu-gitu aja, kecuali sejumlah renovasi dan pelaburan.

Saya ingin sekali segera “menyulap” denga sentuhan metropolis, sejalan perkembangan zaman dan teknologi. Mendadani Taman Lalu Lintas (TLL) yang cukup luas diskeitari Jl. Belitung, Jl. Sumatra, dan Jl. Aceh dan Jl. Kalimantan, tentu untuk mengimbangi langkah penataan dan atau pembuatan taman2 tematik yang kadung populer itu.

Apalagi letaknya disangga Markas Kodam III/Siliwangi di Jl. Aceh, tentu menjadi sangat penting. Lokasinya di sentra kota nan strategis. Lantas mengapa selama ini, nyaris tak tersentuh penataan oleh Pemkot Bandung?!

TLL “Ade Irma Suryani Nasution”, perubahan nama sejak berakhir aksi G30S/PKI 1965. Ade Irma, putri Jenderal Abdul Haris Nasution (KSAD, saat itu) — adalah salah seorang korban kebiadaban PKI — bersamaan para jenderal yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi. Dengan data secuil ini saja, sudah bisa ditebak — bahwa lokasi TLL itu milik Kodam III/Siliwangi. Sependek yang saya ketahui, TLL ini dilola oleh Yayasan Ade Irma Suryani.

Hemat saya, TLL “Ade Irma Suryani” tak terpisahkan dari keberadaan Kota Bandung secara keseluruhan. Betapa pun merupakan aset Kodam III/Siliwangi, rasanya dimungkinkan untuk dilakukan pendekatan “MoU” (memorium of understanding) dengan para pihak. Atau dengan cara dan pendekatan aturan per-undang2an lainnya. Namun yang terpenting, dimungkinkan tersentuh penataan yang lebih baik dan nyaman. Terlebih, bila mengait pada posisi TLL sebagi wahana rekreasi edukasi bagi anak-anak kita.

Saya, tentu berharap agar TLL tak mengesankan “sendiri dan kesepian di antara keramaian kota”. Sungguh! (bersambung).

*)#mimpi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.