BANDUNGHIJI.COM – Namanya Akasa ini awalnya sebuah toko buku. Pemiliknya adalah Ucrit, Bonil, Alfi dan Widay. Saya pertama kali datang ke sini tak tahu ini toko buku. Tahunya ya penjual Teh yang juga jual buku. Tapi ternyata sebaliknya awalnya menjual buku seni budaya dari terbitan indie, lalu jualan teh.
Akasa baru setahun ada di Los Pasar Cihapit Bandung. Setelah maju setahun Akasa masuk ke ranah bukan hanya buku, namun masuk ke ranah bar. Barnya hanya jualan teh. Teh semua dari seluruh dunia ada. Awalnya hanya teh dari Indonesia. “Tapi banyak kiriman juga kini dari Sovyet, dari India, Vietnam, Srilanka dan lainnya,” ujar Bonil salah satu pemilik pada penulis.
Bonil adalah lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogyakarta bida musik Etnomusikologi. Selain mahir main Tabla, Bonil yang asli Majalengka Jabar saat ini paling aktif jagain warung AKASA sambil merangcang sejumlah penerbitan buku.
Akasa buka dari pukul 10 Pagi- 10 Malam. Tiap hari buka kecuali hari Senin. Seperti museum dan galeri konsepnya yang pada Senen tutup, tambah Bonil.
Akasa Bar memiliki konsep unik yang credonya tertulis di papan warung: “Hisrosima hancur karena di Bom, Warung hancur karena Cashbon”.
Akasa biasanya rame jelang sore. Para pembeli datang berbondong-bondong dari sejumlah komonitas, mahasiswa dan lainnya. Keberadaan Akasa ada diantara blok khusus jual sayuran, daging, bumbu, sembako, dan semacamnya.
Selain itu Akasa bar juga kolaborasi dnegan warung sekitar dimana Anda bisa pesan goreng atau rebus pisang, ubi, kacang, dan lainnya warung disebelah Akasa. Soal harga jangan tanya. Murah banget. Yuk yang mau kongkow di Bandung datang aja ke Akasa di los pasar Cihapit (jalan cihapit) Bandung yang juga sebagai pasar tradisi legend di Bandung pasti akan senang dan happy… Dan yang paling penting hangat dan intim jika kita disana dalam suasana yang asyik. Tah...sok datang atuh.!!!
- AME |FOTO-FOTO : AM
