
BANDUNGHIJI.COM – Kampung Blekok terletak di Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage Kota Bandung.
Alamnya masih asri, banyak pepohonan dan kolam ikan. Yang tentunya cocok sekali untuk habitat burung.
Itu semua memerlukan dana dan menunggu bantuan pemerintah khususnya dinas pariwisata untuk melindungi cagar alam cagar budaya supaya bisa dipertahankan.
“Mudah-mudahan dengan adanya perda No.7 tahun 2019 tentang cagar alam cagar budaya untuk lebih inten lagi karena ini merupakan salah satu kawasan cagar alam yang betul-betul alami dan bisa dijadikan sebuah edukasi wisata” kata Ujang Safaat , Sabtu 13/02/2021.
“Kini masyarakat berharap atas kejelasan status tanah hibah lahan seluas 2 hektar dari pengembang Adipura untuk penopang kampung habitat burung blekok yang sampai saat ini tidak terealisasi bahkan sekarang sudah menjadi milik Summarecon,”lanjut Ketua RW 02 bersama warga yang sejak 1995 mengurus dan menjaga kelestarian alam terutama Burung Blekok.





Dari sisi lain banyak yang belum tahu tempat ini bagus buat para pemotret yang hobby alam dan lingkungan. Yang sering datang ke Kampung Blekok untuk mengabadikannya yaitu sekelompok fotografer ‘Sakahayang Moto’
Salah satu fotografer spesialisasi motret burung, Toto Sungsang Suprapto, dosen fotografi di STMIK AMIK BANDUNG puluhan kali mendatangi untuk memotret burung dan aktifitas di Kampung Blekok dengan niat mempublikasikan dalam buku KOLONI TERAKHIR yang dibuat Toto Sungsang Suprato. Kelompok fotografer ‘Sakahayang Moto’ yang sekretariatnya di Jalan Morce No.15 Braga Bandung akan juga menggelar pameran selanjutanya tahun 2021 ini.
Sebetulnya yang saya lihat yang sedang berkembang Ekowisata Birding, jadi para pemotret yang menyukai fotografi burung bisa diarahkan ke Kampung Blekok ini, terutama untuk pemula, tambah Toto.
“Kalau memotret burung di pantai, di hutan bakau kita perlu memakai pakaian kamuplase, kalau disini tidak,” pungkas Toto. Ok sukses yang buat kelompok fotografer ‘Sakahayang Moto’
(Andi Sopiandi/BDGHJ).