Beranda Bandung Asli Selamat Jalan, Wan Abas : Sepekan, Selepas Japri

Selamat Jalan, Wan Abas : Sepekan, Selepas Japri

314
0

Oleh Iman Wahyudi*

Sahabat kita, Wan Abas (64 tahun) telah kembali ke pangkuanNya. Mantan wartawan senior “Pikiran Rakyat”. Sosok jurnalis visioner dengan talenta khas. Masa panjang pengabdian awak media terkemuka di tatar Jabar. Berlanjut melola PRfm yang melambung namanya.

Sepanjang usianya, sejak akhir studi Unpad — melulu bersama “PR”. Cuma setahun, kami saling sapa di kampus yang sama. Saya dua tahun lebih dulu kuliah di Fakultas Publisistik. Wan Abas menyusul kemudian, angkatan 1977. Kelak, tak terduga — berjumpa kembali di Redaksi “PR”. Gawe kuli tinta. Ada kesamaan minat garapan. Hal ikhwal budaya dan seni pentas kontemporer. Saya lebih awal “resigned” akhir 1998. Mencoba peruntungan di luar media. Sementara Wan Abas masih melangkah, lebih dari satu dekade berikutnya. Karuan, dia mengalami dinamika “PR” kekinian. Bertaruh kesetiaan pengabdian.

Sepanjang 1986, kerap bersama. Menjemput malam di antara temaram dunia hiburan metropolitan. Mengasah minat liputan. Bercengkrama di antara deru VW Combi miliknya. Kereta langka dan khas Wan Abas. Cukup lama berjarak garapan berbeda. Terakhir kali, kami jumpa pada reuni aktivis “modelling” di Hotel Trans, 08 Maret 2020. Bersama Leo Lesmana dan Ceu Popong Djundjunan. Sahabat Wan Abas tampak bugar dan awet muda. Menggandeng istrinya menikmati “Lunch Time” itu. Sekali lagi, di teras Siliwangi Driving Range pada 09 Juni 2020. Kali ini bersama alumni “PR”. Antara lain Hernawan, Orang Fharyana dan Marsal (Marzuki Salim). Sekadar ngopi di spasi latihan pukulan golf. Almarhum suka golf, saya cuma bisa olahraga jalan kaki

Lepas sahur, Sabtu 16 April ybl — saya menyapa lewat WA. Terdorong firasat yang tak terucap. Merespons sapaan. Tapi saya meyakini dari istrinya. Bukan Wan Abas. Saya pun membayangkan masih terbaring lemah. Menyusul, japri berikutnya. “Kang Abas masih di ICU, Kang. Neda pidu’ana,” katanya. Seketika terbayang spasi panjang perjuangannya “melawan” sakit. Dia terkulai, tak beranjak dari ruang ICU — sejak awal Ramadhan. Selama tiga pekan dalam posisi terbaring.

Sepekan kemudian dari saat japri tadi, tersiar kabar duka. Wan Abas wafat, Sabtu siang, 23 April 2022. Bulan Ramadhan nan memberi kekuatan hati bagi keluarga tercinta yang ditinggalkan. Selamat jalan, Sahabat.***

*iW*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.